10
Agu
09

mendadak rindu

Sore ini…
tiba-tiba ku cium bau bunga tanah
padahal hujan pun tidak

Begitu harum…

Dan aku pun
mendadak rindu

Tatap sayunya
Panggil lembutnya

Iiinn, cah ayuu!

Kini…
Semua tak lagi ada
Hilang, namun menyisakan cinta

Simbok…
Sungguh. Aku rindu

07
Agu
09

Bulan Tak Purnama

Bulan itu…
tak purnama

Dan takkan pernah

Bapak… izinkan aku meraihnya

23
Mei
09

Pesan tuk Saudariku

Saudariku tercinta…
Menurutmu apa arti dunia?

Pabila sedikit
saja musibah,
seolah kau makhluk
yang paling lemah

Jadikan dirimu
seperti al-Khansa,
yang tetap tabah
walau hilang semua putra

Buatlah dirimu
seperti Fatimah az-Zahra,
yang slalu setia
walau hidup dalam papa

Tempalah dirimu
dengan sirah shahabiyah
Tuk hilangkan lara
yang menghimpit dada

Tidakkah…
Dirimu inginkan balasan yang lebih indah?

Kecuali orang-orang yang sabar terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal shalih; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (QS Hud: 11)

04
Mei
09

More Than Words

Assalamu’alaykum Warahmatullahi wabarakatuh.
Semoga keselamatan tercurah atas kamu dan rahmat Allah juga dan barakah Allah juga.

Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Dan semoga keselamatan tercurah atas kamu dan rahmat Allah juga dan barakah Allah juga.

Sungguh suatu doa yang indah bukan?! Yang diucapkan seorang muslim apabila bertemu dengan saudaranya dimanapun mereka berada.

Lantas mengapa terkadang bahkan tidak jarang (dan telah menjadi kebiasaan umum juga sebenernya) secara tidak sengaja atau tidak disadari. Penulisan doa indah diatas disingkat-singkat menjadi Ass. wr. Wb., Askum, Ass… saja atau AWW. Dan yang menjawab salam pula tidak mau kalah nampaknya Wass. Wr. Wb., Waskum, Wass… atau WWW.

Husnudzon saja, karena kita juga sebagai muslim pasti mengetahui maksud dari macam-macam singkatan salam yang selama ini telah beredar di masyarakat, baik itu via sms, via e-mail, via chatting. Namun bukankah penulisan salam secara sempurna itu lebih baik adanya daripada harus menyingkat, bahkan dalam kamus bahasa arabpun kata-kata ass, wr, wb, atau wass tidak pernah diketahui maknanya.

Allah dan Rasulullah mengajarkan kepada kita dengan kalimat salam terbaik bukan? Bahkan sebenarnya hati kita pun mengucapkan salam dengan sempurna, jadi mengapa jari-jemari harus terburu-buru menulis salam dengan cara menyingkatnya? Bukankah pula anggota badan kita, yakni jemari akan mendapat pahala yang sempurna pula pabila salam yang kita tuliskan juga sempurna? Minimal kita menulis “Assalamu’alaykum” dan menjawab “Wa’alaykumussalam”.

Terkadang ada juga saudara kita yang memulai penulisan dengan ba’da tahmid wa shalawat. Lagi-lagi kita harus berhusnudzon. Karena pastinya kita tahu maksudnya adalah Alhamdulillahi robbil ‘alamiin washsholatu wassalamu ‘alaa rasulillah.

Pernah juga sms yang saya terima bertuliskan “…i-Allah nanti aku nanti ke rumah sampean mbak” saya tahu maksudnya adalah “insyaAllah”. Juga teman pernah mengatakan “mbak!! AJKK ya… (wah yang ini saya asli baru denger, soalnya teman baru)” saya konfirmasi balik “AJKK apaan mbak?” Sambil cengar cengir dia bilang “Alhamdulillah…jazakumullahu khoiron katsiro”. “MasyaAllah mbak kirain apaan, ya amiin. Besok-besok jgn disingkat lagi ah” (haduh…aneh-aneh aja nie mbaknya!!)

Sesungguhnya kalimat-kalimat diatas lebih berhak untuk kita tuliskan secara lengkap dari pada isi sms, e-mail, ataupun chatting itu sendiri. Toh dengan lengkapnya penulisan, tidak akan menghabiskan banyak menyita waktu dan tempat penulisan bukan? Karena biasanya isi percakapan, isi sms ataupun e-mail yang kita tulis lebih banyak dan lengkap menulisnya dari pada salam pembuka. Dan hal itu bukan sekedar basa-basi.

Ikhwah fillah…
Afwan jiddan jika dengan tulisan ini antum jadi tersinggung. Tulisan ini hanya sekedar reminder buat kita semua. Especially for my self.

Mengutip sedikit liriknya opick:
…….
sesungguhnya mata, hati, tangan, kaki akan jadi saksi
…….


Ikhwah fillah…
Biarkanlah jemari kita menari selaras dengan hati kita.
Karena kalimat-kalimatNya lebih dari sekedar kata.
Karena semuanya adalah doa terindah.

Semoga Allah senantiasa memberikan pahala yang sempurna bagi siapa saja yang menyempurnakan kalimat-kalimatNya. Amiin. 🙂

23
Mar
09

Aku Menantimu dengan Sajakku

Aku menantimu dengan sajakku
Di sela gulita, dan angin yang berbisik pada rumput
Bersama keresahan yang membuncah
Berkawan pena dan kertas-kertas senja

Aku menantimu dengan sajakku
Pada pertemuan sunyi dini hari
Dengan iringan seringai rindu
Yang kejam menggamit dan menggigit

Ingin sekejap ku ulur tangan
Tapi engkau terlalu suci. Sangatlah suci
Bahkan sekedar mimpi pun, aku tak berani

Di sini…aku tenggelam bersama waktu
Masih menantimu dengan sajakku




Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Laman